Minggu, 14 Juni 2015

Makalah Biokimia Protein



Tugas Makalah
“Protein”

Oleh Kelompok 3:
          1. Husain Furqan Abusari               4. Minawati
        2. Desi Juwitan S Toraja                        5. Febrianto Nursali        3. Sri Agustin Kasim                        6. Noval Puliki
       
Kelas: C (Peternakan)


uuuu.jpg                                                         





JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
 2015

DAFTAR ISI

BAB I     PENDAHULUAN 
1.1              Latar Belakang..............................................................................................................
1.2              Rumusan Masalah ........................................................................................................
1.3              Tujuan Penulisan ..........................................................................................................

BAB II    PEMBAHASAN 

2.1       Penggolongan Protein ..................................................................................................
2.2       Struktur Protein ...........................................................................................................
2.3       Fungsi Protein ..............................................................................................................
2.4       Manfaat Protein ...........................................................................................................

BAB III   PENUTUP 

3.1       Kesimpulan  ..................................................................................................................
3.2       Saran ............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA  .............................................................................................................










KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah “Protein” untuk memenuhi tugas yang telah dberikan oleh dosen mata kuliah Biokimia.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.



Gorontalo, 13 Juni 2015



                           Penyusun









BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
            Organisme atau benda hidup, baik yang uniseluler maupun multiseluler dibangun oleh biomolekul yaitu protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Khusus biomolekul protein, pada organisme mana pun, ditemukan identic satu sama lain, tetapi tidak sama. Protein berperan biologis, terutama dalam membangun unit terkecil kehidupan, yaitu sel. Peran biologis itu misalnya pada transformasi energy, bioenergy, dan pada proses dinamisasi yang berkesinambungan.
            Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama.Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia.Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik, karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Kita memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan.Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati.Beberapa makanan sumber protein ialah daging, telur, susu, ikan, beras, kacang, kedelai, gandum, jagung, dan buah-buahan. Klasifikasi protein berdasarkan daya kelarutannya.

1.2       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana  penggolongan protein?
2.      Bagaimana struktur protein?
3.      Apa fungsi protein?
4.      Apa pula manfaat protein?

1.3       Tujuan Penulisan
            Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang Protein dan sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Biokimia.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Penggolongan protein
Berdasarkan strukturnya protein dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu golongan protein sederhana dan protein gabungan.Yang dimaksud dengan protein sederhana ialah protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam amino.Sedangkan protein gabungan ialah protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein, gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri ats karbohidrat, lipid, asam nukleat.Proin sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut bentuk molekulnya yaitu protein biber dan protein globular.Protein fiber mmpunyai molekul panjang seperti serat atau serabut.Sedangkan protein globular berbentuk bulat.

2.2.1        Protein Fiber
Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan dihubungkan satu dengan yang lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk serat atau serabut yang stabil. Struktur protein fiber telah banyak diteliti dengan menggunakan analisis difraksi sinar X. ciri khas protein fiber tedapat pada beberapa jenis protein. Yang termasuk golongan ini adalah antara lain
1.      Konfigurasi alfa helix pada kratin
2.      Lembaran berlipat parallel dan anti parallel pada protein sutra alam; dan
3.      Helix tripel pada kolagen
Sifat umum protein fiber ialah tidak larut dalam air dan sukar diuraikan oleh enzim.Kolagen adalah suatu jenis protein yang terdapat pada jaringan ikat.Kratin adalah protein yang terdapat dalam bulu domba, sutra alam, rambut, kulit, kuku dan sebagainya. Struktur kelatin hamper seluruhnya terdiri atas rantai polipeptida yang berbentuk alfa helix.

2.2.2        Protein Globular
Umunya berbentuk bulat atu elips dan terdiri atas rantai polipeptida yang berlipat.Protein globular pada umunya mempunyai sifat dapat larut dalam air, dalam larutan asam atau basa dan dalam etanol.Beberapa jenis protein globular yaitu albumin, globulin, histon, dan protamin.


2.2.3    Protein Gabungan
Yang dimaksud dengan protein gabungan ialah, protein yang berikatan dengan senyawa yang bukan protein.Gugus bukan protein ini disebut gugus prostetik.Ada beberapa jenis protein gabungan antara lain mukoprotein, glikoprotein, lipoprotein, dan nucleoprotein.
Mukoprotein adalah gabungan antara protein dan karbohidrat dengan kadar lebih dari 4% dihitung sebagai heksosamina. Karbohidrat yang terikat ini berupa polisakarida kompleks yang mengandug N-asetilheksosamina bergabung dengan asam uronat atau monosakarida lain. Mukoprotein yang mudah larut terdapat pada bagian putih telur, dalam serum daram dan urin wanita yang sedang hamil.protein ini tidak mudah terdenaturasi oleh panas atau diendapkan oleh zat-zat yang biasanya dapat mengendapkan protein, misalnya triklor asam asetat atau asam pikrat. Glikoprotein adalah juga terdiri atas protein dan karbohidrat, tetapi dengan kadar hexosamina kurang dari 4%.
Lipoprotein adalah gabugan antara protein yang larut dalam air dengan lipid.Lipoprotein terdapat dalam serum darah, dalam otak dan jaringan syaraf.Gugus lipid yang biasanya terikat pada protein dalam lipoprotein antaralain lesitin dan kolesterol.Nucleoprotein terdiri atas protein yang bergabung dengan asam nukleat. Asam nukleat ini terdapat antara lain dalam inti sel.

2.2       Struktur Protein
            Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur yang khas pada masing-masing protein. Karena protein disusun oleh asam amino yang berbeda secara kimiawinya, maka suatu protein akan terangkai melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang dihubungkan oleh ikatan sulfida. Selanjutnya protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan membentuk struktur yang bermacam-macam. Adapun struktur protein meliputi struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener (Gambar 2). 

Gambar 3. Reaksi pembentukan peptida melalui reaksi dehidrasi (Voet & Judith, 2009).


Gambar 4. Struktur primer dari protein (Campbell et al., 2009).

            Struktur primer merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam amino yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata dan tidak terjadi percabangan rantai (Gambar 4). Struktur primer terbentuk melalui ikatan antara gugus α–amino dengan gugus α–karboksil (Gambar 3). Ikatan tersebut dinamakan ikatan peptida atau ikatan amida (Berg et al., 2006; Lodish et al., 2003). Struktur ini dapat menentukan urutan suatu asam amino dari suatu polipeptida (Voet & Judith, 2009). 
            Struktur sekunder merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear  distabilkan oleh ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang belakang polipeptida. Salah satu contoh struktur sekunder adalah α-heliks dan β-pleated (Gambar 5 dan 6). Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam polipeptida  yang terlilit atau terlipat secara berulang.
Gambar 5. Struktur sekunder α-heliks (Murray et al, 2009).


Gambar 6. Struktur sekunder β-pleated (Campbell et al., 2009).

            Struktur α-heliks terbentuk antara masing-masing atom oksigen karbonil pada suatu ikatan peptida dengan hidrogen yang melekat ke gugus amida pada suatu ikatan peptida empat residu asam amino di sepanjang rantai polipeptida (Murray et al, 2009).
            Pada struktur sekunder β-pleated terbentuk melalui ikatan hidrogen antara daerah linear rantai polipeptida. β-pleated ditemukan dua macam bentuk, yakni antipararel dan pararel (Gambar 7 dan 8). Keduanya berbeda dalam hal pola ikatan hidrogennya. Pada bentuk konformasi antipararel memiliki konformasi ikatan sebesar 7 Å, sementara konformasi pada bentuk pararel lebih pendek yaitu 6,5 Å (Lehninger et al, 2004). Jika ikatan hidrogen ini dapat terbentuk antara dua rantai polipeptida yang terpisah atau antara dua daerah pada sebuah rantai tunggal yang melipat sendiri yang melibatkan empat struktur asam amino, maka dikenal dengan istilah β turn yang ditunjukkan dalam Gambar 9 (Murray et al, 2009).


Gambar 7. Bentuk konformasi antipararel (Berg, 2006).


Gambar 8. Bentuk konformasi pararel (Berg, 2006).


Gambar 9. Bentuk konformasi β turn yang melibatkan empat residu asam amino (Lehninger et al., 2004).

            Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino (Gambar 10). Struktur ini merupakan konformasi tiga dimensi yang mengacu pada hubungan spasial antar struktur sekunder. Struktur ini distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik. Dalam struktur ini, ikatan hidrofobik sangat penting bagi protein. Asam amino yang memiliki sifat hidrofobik akan berikatan di bagian dalam protein globuler yang tidak berikatan dengan air, sementara asam amino yang bersifat hodrofilik secara umum akan berada di sisi permukaan luar yang berikatan dengan air di sekelilingnya (Murray et al, 2009; Lehninger et al, 2004).
Gambar 10. Bentuk struktur tersier dari protein denitrificans cytochrome C550 pada bakteri Paracoccus denitrificans (Timkovich and Dickerson, 1976).

            Struktur kuarterner adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang fungsional. ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik. Protein dengan struktur kuarterner sering disebut juga dengan protein multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua sub-unit disebut dengan protein dimerik dan jika tersusun dari empat sub-unit disebut dengan protein tetramerik (Gambar 11) (Lodish et al., 2003; Murray et al, 2009).

Gambar 11. Beberapa contoh bentuk struktur kuartener.
 

2.3       Fungsi Protein
            Protein terdiri atas polimer linear dari asam amino dan  terdapat kurang lebih 17% dari jumlah seluruh polimer yang berada di dalam tubuh. Fungsi molekul protein adalah untuk memelihara struktur tubuh (seperti kolagen), untuk fasilitas pergerakan (seperti actin dan myosin untuk kontraksi otot), dalam transportasi (seperti transportasi oksigen oleh hemoglobin, system transportasi pada membran sel), dalam metabolism (seperti enzim), dalam regulasi (seperti factor-faktor pertumbuhan, dan factor-faktor transkripsi), dan dalam fungsi imun (seperti immunoglobulin). Meskipun bermacam-macam fungsi dari protein tubuh, dapat disimpulkan pada satu nomor besar dari perbedaan jenis-jenis protein, setengah dari protein tubuh berisi hanya empat yaitu struktur protein kolagen, actin, dan myosin, dan juga protein transportasi oksigen yaitu hemoglobin.
            Protein tubuh didistribusikan ke berbagai organ, dengan jumlah terbanyak (kurang-lebih 40%) dalam jaringan otot. Dalam penambahan untuk daya penggerak dan bekerja, otot protein juga mengandung asam amino yang dapat dimobilisasi saat terjadi stress. Otot protein tidak memiliki bentuk yang berbeda, seperti glikogen, atau lemak, dan kekurangan otot protein akan berdampak pada fungsi protein.
            Fungsi jaringan otot adalah memberikan prioritas yang lebih rendah dari pada terhadap fungsi jaringan perut, seperti hati dan usus, yang kandungan proteinnya kurang lebih 10%. dan Sekitar 30% dari protein tubuh ini terdapat dalam kulit, darah, dan kedua lesi kulit dan dampak anemia berpengaruh terhadap kekurangan protein. Beberapa protein seperti kolagen akan dihancurkan jika terjadi masa kekurangan nutrisi pada tubuh, hal ini terjadi bukan dikarenakan protein kurang penting tetapi jenis protein tersebut sangat mudah rusak.

Beberapa fungsi protein tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
·         Pertumbuhan dan pemeliharaan
            Karena sebagian protein tubuh berbentuk hormon pertumbuhan, maka fungsi protein termasuk dalam pertumbuhan dan pemeliharaan. dengan proses sintesis dan degradasi protein, pertumbuhan dan pemeliharan sel maupun jaringan tubuh yang rusak tetap akan tertangani dengan baik oleh protein tubuh.
·         Pembentukan ikaan-ikatan esensial tubuh
            Hormon-hormon tubuh dan enzim merupakan bentukan ikatan-ikatan tubuh yang bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi didalam tubuh. dengan mengonsumsi protein yang cukup maka ikatan-ikatan ini akan berfungsi dengan baik.
·         Mengatur keseimbangan air
            Cairan dalam tubuh manusia dipisahkan oleh membran-membaran sel. membran-membran sel ini dneganbantuan protein memiliki funsi untuk menjaga homeostatis dari cairan itu sendiri, salah satu masalah yang timbul jika terjadi kekurangan protein, adalah dengan terjadinya edema pada bagian tubuh tertentu.

·         Netralitas Tubuh
            Sebagian besar jarignan tubuh membutuhkan pH netral untuk menjalankan fungsinya, dan protein dapat bereaksi terhadap asam dan basa dalam tubuh untuk menjaga pH pada kondisi konstan.
·         Pembentukan Antibodi
            Tinggi-rendahnya daya tahan tubuh sangat bergantung pada pembentukan antibodi dalam tubuh. dan kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi ini sangat bergantung pada tinggi rendahnya protein tubuh. sebab protein tubuhlah yang mampu untuk membentuk enzim-enzim yang berguna dalam pembentukan antibodi ini.
·         Mengangkut zat gizi
            Dalam hal transportasi sari-sari makanan dalam tubuh protein juga memiliki andil yang sangat besar, sebab sebagian besar dari zat-zat gizi didalam tubuh hanya bisa diangkut oleh proteinm dan juga Juga sebagai Sumber energi.
2.4       Manfaat Protein
a.         Pertumbuhan dan pemelihara jaringan tubuh
            Protein sebagai zat pembangun, yaitu merupakan bahan pembangun jaringan baru. Dengan demikian protein amatlah penting bagi semua taraf kehidupan, mulai dari masa anak-anak, remaja yang sedang tumbuh, juga pada masa hamil dan menyusui pada wanita dewasa, orang sakit dan dalam taraf penyembuhan, demikian juga orang dewasa dan lanjut usia. Berarti pembentukan jaringan baru selalu terjadi selama kita hidup.
            Tubuh yang menerima cukup makanan bergizi akan mempunyai simpanan-simpanan protein untuk digunakan dalam keadaan darurat. Tetapi bila keadaan tidak menerima menu seimbang/mencukupi tubuh berlanjut terus, maka gejala-gejala kurang protein akan timbul.
            Protein sebagai pembangun/pembentuk struktur tubuh terlihat dari gambaran susunan komposisi tubuh manusia. Lebih kurang dua puluh persen (20%) atau 1/5 bagian berat badan orang dewasa terdiri dari protein.
            Dari analisa berat kering sebanyak 50% atau separuh berat tubuh orang dewasa terdiri daro ptotein. Dari bagian tersebut 1/3 bagiannya berada dalam otot 1/5 bagian tersimpan dalam tulang dan cartilage (tulang rawan), 1/10 bagian tersimpan dalam kulit dan sisanya berada dalam cairan tubuh dan jaringan-jaringan.
Sebagai pembangun (body building), protein berfungsi:
§  Bagian utama dari sel inti (nucleus) dan protoplasma
§  Bagian padat dari jaringan dalam tubuh misal: otot, glandula, sel-sel/butir darah
§  Penunjang organic dan matrix tulang, gigi, rambut dan kuku
§  Bagian dari enzim
§  Bagian dari cairan yang diekresikan kelenar kecuali empedu, keringat dan urine (tidak mengandung protein)
§  Bagian dari antibody (zat kekebalan tubuh = globulin), berarti protein penting peranannya dalam menjaga kekebalan tubuh terhadap infeksi.
b. Protein sebagai pengatur
            Selain protein amat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, protein juga turut memelihara serta mengatur proses-proses yang berlangsung dalam tubuh. Hormone yang mengatur proses pencernaan dalam tubuh adalah terdiri dari protein.
            Mineral dan vitamin yang bergabung dengan protein membentuk enzim yang berperanan besar untuk kelangsungan proses pencernaan dalam tubuh. Demikian juga zat kekebalan tubuh (antibodies) mengandung protein.
            Protein membantu mengatur keluar masuknya cairan, nutrient (zat gizi) dan metabolit dari jaringan masuk ke saluran darah. Pada saat orang mengalami kekurangan plasma protein, maka keseimbangan cairan akan terganggu dan akan berakumulasi di sekitar jaringan, sehingga terjadi pembengkakan (oedema) “nutritional Oedema” adalah salah satu gejala klinis yang terlihat pada penderita hypoproteinemia 9rendah plasma protein).
c. Protein sebagai bahan bakar
            Karena komposisi protein mengandung unsure karbon, maka protein dapat berfungsi sebagai bahan bakar sumber energy. Bila tubuh tidak menerima karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang cukup memenuhi kebutuhan tubuh, maka untuk menyediakan energi bagi kelangsungan aktivitas tubuh protein akan dibakar sebagai sumber energi. Dalam keadaan ini, keperluan tubuh akan diutamakan sehingga sebagian protein tidak dapat dipergunakan untuk membentuk jaringan.
            Protein mensuplai 4 kalori per gram, tetapi secara ekonomis sumber energy yang berasal dari protein adalah mahal dibandingkan lemak dan karbohidrat. Jadi sekalipun protein dapat digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar, akan tetapi tidaklah ekonomis jika kita makan protein secara berlebihan, selama energy bisa didapat dari bahan makanan yang lebih murah yaitu yang mengandung karbohidrat dan lemak, sebab umumnya pangan yang kaya akan protein harganya mahal.
















BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
            Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap Polimer tersusun atas monomer yang di sebut asam amino.Masing-masing asam amino mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H),satu gugus amin(NH2),satu gugus karboksil(-COOH),dan lain-lain(Gugus R).
 Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi :
1) Protein globular
2) Protein fibrosa
            Protein merupakan senyawakomponen utama a sebagai penyusun sel tubuh mahluk hidup, yang dimana protrin tersebut jugatersusun atas senyawa berupa asam amino. Kemudian, dari asam amino tersebut tersusun atasikatan peptida yang terdiri atas tiga gugus molekul yakni basa punin dan pinidimin. Dan dari pembahasan tadi dapat di ketahui tentang struktur, penggolongan maupunmanfaat senyawa protein bagi tubuh, serta reaksi kimianya yang berlangsung dalam tubuh

3.2  Saran
            Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh,jadi banyak-banyaklah mengonsumsi protein.












DAFTAR PUSTAKA

4 komentar:

  1. terimakasih atas informasinya....

    BalasHapus
  2. Yakin anda selalu tidak hoki?? Kami tantang anda yang merasa selalu tidak hoki... Kami yakin tidak ada orang yang tidak hoki...disini akan kami adu hoki anda dengan hoki pemain lain...

    Dapatkan Juga Bonus Dari Donaco Poker...
    - Bonus Deposit 15% New Member Weekend.
    - Bonus Deposit 10% Next Deposit Weekend.
    - BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
    - BONUS ROLLINGAN MINGGUAN 0.5%
    - BONUS KEJUTAN LAINNYA

    Hubungi Kami Secepatnya Di :
    WHATSAPP : +6281333555662

    BalasHapus
  3. The History of the Casino - One of the Most Popular Casinos
    A relative newcomer to casinosites.one the world of 바카라 사이트 online gambling, Wynn Las Vegas opened its doors to a new audience of over 600,000 1xbet korean in 2017. This was the septcasino.com first casino gri-go.com

    BalasHapus